Datang dan Pergi

Aku datang dan pergi ke banyak tempat. Singgah di puncak-puncak tertinggi, atau mampir ke lembah terendah, demi menjumpai hal-hal menakjubkan yang hanya dapat dilihat seorang pemberani. Pemberani yang kumaksud tak segan menjejakkan kakinya jauh ke luar rumah. Juga tak sungkan mencicip buah yang baru dipetiknya dari pohon tak dikenal. Aku ingin jadi pemberani itu, karena hidup tidak akan mengajariku apapun kecuali aku beranjak dari tempatku sekarang.
Aku datang dan pergi ke banyak tempat. Love hotel, gereja, kedai dengan banyak lelaki gimbal, pantai tak dikenal, puncak ketiga, kabut, istana, makam anak seseorang yang meninggal sebelum hari pernikahannya karena ditabrak orang, banyak tempat yang tak bisa kusebut satu-satu (kau tak akan percaya betapa tempat-tempat itu begitu eksotis juga ekstrim).
Aku datang dan pergi ke banyak tempat. Rumah akan selalu jadi tempat yang paling terakhir kukunjungi. Karena aku kakak seorang adik dan teman baik ibu penjual sanggar di sebelah rumah. Rumah akan mendudukkan diriku ke tempat di mana aku memulai mimpi kanak-kanak itu. Aku membaca dongeng untukku sendiri, dan untuk itu aku akan meraih mimpi-mimpi itu sendiri.
Aku datang dan pergi ke banyak tempat. Kau tahu, aku menyesal, mengapa aku datang, dan kemudian harus pergi dari tempatmu..

0 komentar: