Anak kita bersandar di tiang rapuh
Mengais debu sisa pergulatan hari
Matanya menyalang terang
Sampai senja belum makan
Terus berjalan tanpa rambu
Keenakan membutakan diri
Anak kita mengulet senang
Dapat roti sisa buangan
Berebut remah dengan belatung
Tetap saja tanpa protes
Tetangga kita mengintip celah
Lalu pergi seolah wajar
Anak kita lalu saja
Hei, itu anak kita
Kita……
0 komentar:
Posting Komentar