Aku Memberinya Rp 500,- (dan dia seperti mendapat Rp 5 Milyar)


Anak kita bersandar di tiang rapuh

Mengais debu sisa pergulatan hari

Matanya menyalang terang

Sampai senja belum makan

Terus berjalan tanpa rambu

Keenakan membutakan diri

Anak kita mengulet senang

Dapat roti sisa buangan

Berebut remah dengan belatung

Tetap saja tanpa protes

Tetangga kita mengintip celah

Lalu pergi seolah wajar

Anak kita lalu saja

Hei, itu anak kita

Kita……

0 komentar: